Rabu, 23 Agustus 2023

Mengenal Apa itu Chat GPT dan Cara Kerjanya

 



Orang umumnya memahami bahwa Chat GPT adalah chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI, menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk berinteraksi dengan pengguna dalam format percakapan atau dialog. Lantas, apa sebenarnya Chat GPT?


Definisi Chat GPT

Chat GPT adalah model pengolahan bahasa alami yang sangat canggih yang dikembangkan oleh OpenAI. Model ini menggunakan teknik deep learning untuk memahami bahasa manusia.

Dengan menggunakan algoritma neural network yang sangat kompleks, Chat GPT dapat mempelajari pola bahasa manusia dan menghasilkan teks yang sangat mirip dengan teks manusia.

Hal ini membuatnya sangat berguna untuk banyak aplikasi, seperti chatbot, alat penulis otomatis, dan mesin terjemahan. Chat GPT juga terkenal karena kemampuannya meniru gaya penulisan dan vokabular tertentu dengan sangat baik.

Selain itu, Chat GPT juga mampu memahami konteks kalimat dan hubungan antar kalimat dengan baik. Namun, perlu diingat bahwa Chat GPT masih memiliki keterbatasan dalam memahami bahasa manusia dan dapat menghasilkan jawaban yang tidak relevan atau tidak sesuai dengan konteks.

 GPT-4

Saat ini, Chat GPT sudah hadir dalam versi GPT-4. GPT-4 adalah program language model terlatih berformat percakapan atau dialog yang dikembangkan oleh OpenAI.

GPT-4 dibekali beberapa kemampuan lebih ketimbang ChatGPT yang dirancang dari GPT-3.5. Kelebihan GPT-4 dibanding ChatGPT antara lain adalah GPT-4 bisa mendeteksi dan menjelaskan sebuah data gambar, tak hanya teks seperti di ChatGPT.

 

Hubungan Antara Artificial Intelligence (AI) dan Big Data


 

Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini sudah banyak membantu kebutuhan masyarakat tanpa disadari. Lantas, seperti apa status penerapan teknologi AI saat ini.

 

Definisi Artificial Intelligence (AI)

Secara bahasa, Artificial Intelligence terdiri dari dua kata, yakni “artificial” yang berarti buatan, sementara “intelligence” ialah kecerdasan.

Dengan demikian, Artificial Intelligence (AI) adalah kecerdasan buatan yang diaplikasikan pada komputer, agar bisa menjalankan berbagai perintah, seperti manusia.

Sistem komputerisasi ini mempunyai tiga pilar penting dalam fungsinya, yakni learning (mempelajari), reasoning (menalar), serta self correction (koreksi secara mandiri).

 

Teknologi AI mempunyai kecerdasan yang hampir sama dengan manusia karena mampu melaksanakkan empat faktor ini:

1. Acting humanly, yaitu sistem mampu melakukan tindakan seperti orang biasa

2. Thinking humanly, yaitu cara berpikir selayaknya manusia

3. Think rationally, yaitu sistem yang memiliki pola pikir rasional

4. Act rationally, yaitu sistem mampu untuk melakukan action secara rasional

Meskipun AI hanya mampu melaksanakan salah satu dari 4 faktor di atas, tetapi keberadaannya sudah memberi banyak bantuan.

 

Contoh Artificial Intelligence (AI) dalam kehidupan sehari-hari

Teknologi artificial intelligence ini kerap dianggap sebagai ide mustahil atau halusinasi belaka. Namun, kini teknologi tersebut menjadi bagian paling dekat dengan kehidupan. Di bawah ini adalah beragam contoh penggunaan teknologi AI yang sudah banyak beredar dalam keseharian:

1. Face unlock

Teknologi ini memungkinkan kamu untuk memberi proteksi lebih pada benda kesayangan, seperti ponsel. Dengan fitur face unlock, orang lain tidak akan bisa mengakses ponselmu secara sembarangan.

Mau tidak mau, mereka harus meminta izin terlebih dahulu, karena untuk mengaktifkan ponsel butuh sensor wajah. Saat ini, pihak penerbangan pun sudah memanfaatkan teknologi face unlock dalam sistem keamanan dan pengawasan.

 

2. Navigasi dan peta

Aplikasi ini juga memanfaatkan teknologi AI untuk menyimpan bentuk visual bangunan.

Tak hanya itu saja, AI bahkan juga mampu melakukan identifikasi arus lalu lintas menuju alamat tersebut. Keuntungannya, kamu bisa menghindari kemacetan untuk bisa sampai ke alamat tujuan.

 

3. Browser

Saat ini, browser sudah menjadi platform yang sangat penting karena hampir semua informasi bisa orang dapatkan di sini. Dengan fitur predictive search, browser mampu menyajikan data sesuai keyword yang kamu ketikkan.

Begitu kamu menulis sebuah kata kunci, sistem akan merekomendasikan sederet website yang memuat informasi tersebut. Tanpa adanya teknologi AI, hal ini tidak akan pernah terjadi.

 

4. E-Payment atau aktivitas perbankan

Teknologi AI pada perbankan memungkinkan para nasabahnya untuk bertransaksi secara online. Misalnya saja melakukan transfer maupun registrasi akun baru pada bank tertentu dari mana saja.

Sistem akan merekam semua tindakan tersebut dan menyimpannya ke sebuah cloud besar. Lebih dari itu, kecerdasan buatan juga berperan penting dalam menjaga keamanan data nasabah, kontrol privasi, hingga manajemen identitas.

 

5. Media sosial

Aplikasi media sosial juga memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan.

Di sini, artificial intelligence bertugas untuk menayangkan iklan/ads, melakukan pemantauan preferensi konten, mengelola feed, sampai merekomendasikan koneksi pertemanan.

 

6. Hubungan Artificial Intelligence (AI) and big data

Dalam menjalankan fungsinya, teknologi AI tidak bekerja begitu saja, tetapi harus ada big data yang akan diolah. Pengertian big data adalah kumpulan data dalam jumlah begitu besar dan masih mungkin berkembang. 

Pada kumpulan data ini terdiri dari data yang terstruktur, semi-struktur, serta unstructured.

Fungsi AI ini juga sangat tergantung pada seberapa besar data yang tersedia karena dari sinilah kecerdasan buatan akan merekam datanya. Semakin besar datanya, tentu kinerja AI juga akan maksimal.

Begitu juga sebaliknya, big data tidak akan bermanfaat tanpa teknologi AI. Sebagai pemahaman, kamu bisa mengibaratkan big data seperti air di dalam sumur yang dalam.

Meskipun jumlahnya berlimpah, tetapi jika tidak ada timba atau pompa, kamu tidak akan bisa memanfaatkan air sumur tersebut. Itu artinya, teknologi AI serta big data mempunyai hubungan yang saling berkaitan.


Cara artificial intelligence bekerja sama dengan big data

Keduanya bekerja sama untuk menghasilkan teknologi baru yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Baik Artificial Intelligence dan Big Data memiliki peran masing-masing.

 

Berikut merupakan cara AI menggunakan big data untuk bekerja:

1. Pengenalan pola

Salah satu kelebihan artificial intelligence adalah kemampuannya dalam mengenali sebuah pola. Kemampuan ini berfungsi untuk menyaring data dari sebuah cloud, bahkan dalam skala besar sekalipun.

Contohnya pada sistem keamanan bandara yang menggunakan kombinasi kamera, pengenalan wajah, dan teknologi gelombang milimeter untuk memindai orang yang berjalan melalui gerbang keamanan portabel.

 

2. Mendeteksi anomali (Anomaly Detection)

Model deteksi anomali dilatih untuk mengenali contoh atau pola yang menonjol dari norma.

Dalam beberapa kasus, keunggulan AI dibandingkan manusia terletak pada kecepatan, keandalan, dan kekebalannya terhadap mendeteksi masalah dari big data.

Dalam banyak kasus lain, alasan mengadopsi AI adalah kemampuannya mencari jarum (anomali) di tumpukan jerami (big data), yaitu mengenali pola dalam data yang tidak bisa dilakukan manusia.

 

Contoh potensi anomali yang dideteksi AI:

1. Pipa sambungan bocor yang mengakibatkan terhentinya seluruh lini produksi;

2. Beberapa upaya login yang gagal menunjukkan kemungkinan aktivitas cyber yang mencurigakan;

3. Deteksi penipuan dalam transaksi keuangan.

4. Manfaat artificial intelligence pada big data


Berkat kerja sama dari keduanya, maka sebuah teknologi akan semakin sempurna dengan berbagai kemampuan istimewa. Pada penerapannya, layanan berbasis AI memberikan banyak manfaat dalam dunia bisnis, seperti:

1. Mitigasi risiko

Risiko bisnis tidak dapat dihindari. Namun, AI dan big data mampu meminimalkannya dengan identifikasi dini, menganalisis risiko, serta mengukur kemungkinan kerugianmu.

 

2. AI mengotomatiskan proses dan meminimalisir kesalahan manusia.

Dari deteksi penipuan, analisis dan manajemen ancaman hingga keamanan siber, AI mendeteksi dan mengelola risiko yang mungkin luput dari perhatian, sehingga meningkatkan kinerja bisnis.

 

3. Minim kesalahan data

Kurangnya integritas pada sistem data-data dalam bisnis bisa memicu kesalahan, seperti beda nominal. Kondisi bisa menjadi fatal, jika perbedaan nominal dalam jumlah besar.

Berkat teknologi AI, kamu bisa mengintegrasikan data dalam jumlah besar ke dalam sebuah sistem. Kemampuannya untuk self-correction akan menghindarkanmu dari kesalahan-kesalahan tidak penting.


4.  Menekan pengeluaran

Dengan sistem yang terintegrasi, kamu tidak perlu mempekerjakan banyak pegawai untuk mengolah data. Tentu saja, hal ini akan membawa dampak positif untuk bisnismu, karena bisa menghemat pengeluaran.

 

5. Mencegah penipuan

Salah satu dampak sistem online adalah kejahatan siber yang semakin merajalela. Entah itu pencurian data maupun penipuan yang mengatasnamakan dari pihak-pihak tertentu.

Namun karena kemampuan anomali teknologi AI sudah terjamin, kamu bisa mencegah hal seperti ini terjadi. Sebab, sistem akan memberimu sinyal, jika memang ada indikasi kesalahan.

 

Seiring dengan pergeseran gaya hidup manusia, maka di masa mendatang penggunaan Artificial Intelligence (AI) akan semakin besar. Jika kamu ingin menjadi bagian untuk memajukan AI di Indonesia, kamu bisa pelajari basicnya di program Artificial Intelligence and Machine Learning Engineering.

 

Berikut adalah video hubungan antara Big Data dengan Artificial Intelegent yang dijelaskan melalui Channel YouTube World Economic Forum:


 

Diposting Oleh   : Claudya

Kelas                      : 9

Sumber Artikel   : www.pacmann.io

Mengenal Apa itu Chat GPT dan Cara Kerjanya

  Orang umumnya memahami bahwa Chat GPT adalah chatbot yang dikembangkan oleh OpenAI, menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk ber...