Teknologi Artificial Intelligence (AI) kini
sudah banyak membantu kebutuhan masyarakat tanpa disadari. Lantas, seperti apa
status penerapan teknologi AI saat ini.
Definisi Artificial Intelligence (AI)
Secara bahasa, Artificial Intelligence
terdiri dari dua kata, yakni “artificial” yang berarti buatan, sementara
“intelligence” ialah kecerdasan.
Dengan demikian, Artificial Intelligence
(AI) adalah kecerdasan buatan yang diaplikasikan pada komputer, agar bisa
menjalankan berbagai perintah, seperti manusia.
Sistem komputerisasi ini mempunyai tiga
pilar penting dalam fungsinya, yakni learning (mempelajari), reasoning
(menalar), serta self correction (koreksi secara mandiri).
Teknologi AI mempunyai kecerdasan yang
hampir sama dengan manusia karena mampu melaksanakkan empat faktor ini:
1. Acting humanly, yaitu sistem mampu
melakukan tindakan seperti orang biasa
2. Thinking humanly, yaitu cara berpikir
selayaknya manusia
3. Think rationally, yaitu sistem yang
memiliki pola pikir rasional
4. Act rationally, yaitu sistem mampu untuk
melakukan action secara rasional
Meskipun AI hanya mampu melaksanakan salah
satu dari 4 faktor di atas, tetapi keberadaannya sudah memberi banyak bantuan.
Contoh Artificial Intelligence (AI) dalam
kehidupan sehari-hari
Teknologi artificial intelligence ini kerap
dianggap sebagai ide mustahil atau halusinasi belaka. Namun, kini teknologi
tersebut menjadi bagian paling dekat dengan kehidupan. Di bawah ini adalah
beragam contoh penggunaan teknologi AI yang sudah banyak beredar dalam
keseharian:
1. Face unlock
Teknologi ini memungkinkan kamu untuk
memberi proteksi lebih pada benda kesayangan, seperti ponsel. Dengan fitur face
unlock, orang lain tidak akan bisa mengakses ponselmu secara sembarangan.
Mau tidak mau, mereka harus meminta izin
terlebih dahulu, karena untuk mengaktifkan ponsel butuh sensor wajah. Saat ini,
pihak penerbangan pun sudah memanfaatkan teknologi face unlock dalam sistem
keamanan dan pengawasan.
2. Navigasi dan peta
Aplikasi ini juga memanfaatkan teknologi AI
untuk menyimpan bentuk visual bangunan.
Tak hanya itu saja, AI bahkan juga mampu
melakukan identifikasi arus lalu lintas menuju alamat tersebut. Keuntungannya,
kamu bisa menghindari kemacetan untuk bisa sampai ke alamat tujuan.
3. Browser
Saat ini, browser sudah menjadi platform
yang sangat penting karena hampir semua informasi bisa orang dapatkan di sini.
Dengan fitur predictive search, browser mampu menyajikan data sesuai keyword
yang kamu ketikkan.
Begitu kamu menulis sebuah kata kunci,
sistem akan merekomendasikan sederet website yang memuat informasi tersebut.
Tanpa adanya teknologi AI, hal ini tidak akan pernah terjadi.
4. E-Payment atau aktivitas perbankan
Teknologi AI pada perbankan memungkinkan
para nasabahnya untuk bertransaksi secara online. Misalnya saja melakukan
transfer maupun registrasi akun baru pada bank tertentu dari mana saja.
Sistem akan merekam semua tindakan tersebut
dan menyimpannya ke sebuah cloud besar. Lebih dari itu, kecerdasan buatan juga
berperan penting dalam menjaga keamanan data nasabah, kontrol privasi, hingga
manajemen identitas.
5. Media sosial
Aplikasi media sosial juga memanfaatkan
teknologi kecerdasan buatan.
Di sini, artificial intelligence bertugas
untuk menayangkan iklan/ads, melakukan pemantauan preferensi konten, mengelola
feed, sampai merekomendasikan koneksi pertemanan.
6. Hubungan Artificial Intelligence (AI) and
big data
Dalam menjalankan fungsinya, teknologi AI
tidak bekerja begitu saja, tetapi harus ada big data yang akan diolah.
Pengertian big data adalah kumpulan data dalam jumlah begitu besar dan masih
mungkin berkembang.
Pada kumpulan data ini terdiri dari data
yang terstruktur, semi-struktur, serta unstructured.
Fungsi AI ini juga sangat tergantung pada
seberapa besar data yang tersedia karena dari sinilah kecerdasan buatan akan
merekam datanya. Semakin besar datanya, tentu kinerja AI juga akan maksimal.
Begitu juga sebaliknya, big data tidak akan
bermanfaat tanpa teknologi AI. Sebagai pemahaman, kamu bisa mengibaratkan big
data seperti air di dalam sumur yang dalam.
Meskipun jumlahnya berlimpah, tetapi jika
tidak ada timba atau pompa, kamu tidak akan bisa memanfaatkan air sumur
tersebut. Itu artinya, teknologi AI serta big data mempunyai hubungan yang
saling berkaitan.
Cara artificial intelligence bekerja sama
dengan big data
Keduanya bekerja sama untuk menghasilkan
teknologi baru yang berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Baik Artificial
Intelligence dan Big Data memiliki peran masing-masing.
Berikut merupakan cara AI menggunakan big
data untuk bekerja:
1. Pengenalan pola
Salah satu kelebihan artificial
intelligence adalah kemampuannya dalam mengenali sebuah pola. Kemampuan ini
berfungsi untuk menyaring data dari sebuah cloud, bahkan dalam skala besar
sekalipun.
Contohnya pada sistem keamanan bandara yang
menggunakan kombinasi kamera, pengenalan wajah, dan teknologi gelombang
milimeter untuk memindai orang yang berjalan melalui gerbang keamanan portabel.
2. Mendeteksi anomali (Anomaly Detection)
Model deteksi anomali dilatih untuk
mengenali contoh atau pola yang menonjol dari norma.
Dalam beberapa kasus, keunggulan AI
dibandingkan manusia terletak pada kecepatan, keandalan, dan kekebalannya
terhadap mendeteksi masalah dari big data.
Dalam banyak kasus lain, alasan mengadopsi
AI adalah kemampuannya mencari jarum (anomali) di tumpukan jerami (big data),
yaitu mengenali pola dalam data yang tidak bisa dilakukan manusia.
Contoh potensi anomali yang dideteksi AI:
1. Pipa sambungan bocor yang mengakibatkan
terhentinya seluruh lini produksi;
2. Beberapa upaya login yang gagal menunjukkan
kemungkinan aktivitas cyber yang mencurigakan;
3. Deteksi penipuan dalam transaksi keuangan.
4. Manfaat artificial intelligence pada big
data
Berkat kerja sama dari keduanya, maka
sebuah teknologi akan semakin sempurna dengan berbagai kemampuan istimewa. Pada
penerapannya, layanan berbasis AI memberikan banyak manfaat dalam dunia bisnis,
seperti:
1. Mitigasi risiko
Risiko bisnis tidak dapat dihindari. Namun,
AI dan big data mampu meminimalkannya dengan identifikasi dini, menganalisis
risiko, serta mengukur kemungkinan kerugianmu.
2. AI mengotomatiskan proses dan meminimalisir
kesalahan manusia.
Dari deteksi penipuan, analisis dan
manajemen ancaman hingga keamanan siber, AI mendeteksi dan mengelola risiko
yang mungkin luput dari perhatian, sehingga meningkatkan kinerja bisnis.
3. Minim kesalahan data
Kurangnya integritas pada sistem data-data
dalam bisnis bisa memicu kesalahan, seperti beda nominal. Kondisi bisa menjadi
fatal, jika perbedaan nominal dalam jumlah besar.
Berkat teknologi AI, kamu bisa
mengintegrasikan data dalam jumlah besar ke dalam sebuah sistem. Kemampuannya
untuk self-correction akan menghindarkanmu dari kesalahan-kesalahan tidak
penting.
4. Menekan pengeluaran
Dengan sistem yang terintegrasi, kamu tidak
perlu mempekerjakan banyak pegawai untuk mengolah data. Tentu saja, hal ini
akan membawa dampak positif untuk bisnismu, karena bisa menghemat pengeluaran.
5. Mencegah penipuan
Salah satu dampak sistem online adalah
kejahatan siber yang semakin merajalela. Entah itu pencurian data maupun
penipuan yang mengatasnamakan dari pihak-pihak tertentu.
Namun karena kemampuan anomali teknologi AI
sudah terjamin, kamu bisa mencegah hal seperti ini terjadi. Sebab, sistem akan
memberimu sinyal, jika memang ada indikasi kesalahan.
Seiring dengan pergeseran gaya hidup
manusia, maka di masa mendatang penggunaan Artificial Intelligence (AI) akan
semakin besar. Jika kamu ingin menjadi bagian untuk memajukan AI di Indonesia,
kamu bisa pelajari basicnya di program Artificial Intelligence and Machine
Learning Engineering.
Berikut adalah video hubungan antara Big
Data dengan Artificial Intelegent yang dijelaskan melalui Channel YouTube World
Economic Forum:
Diposting Oleh : Claudya
Kelas : 9
Sumber Artikel : www.pacmann.io